14.7.10

Aku Tidak Seberuntung Itu

Lukaku semakin melebar. Selebar senyuman seorang juliarobek. Duri-duri yang menyesatkan hati aku buangkan satu persatu.

Aku tidak seberuntung seorang putera raja. Yang makan minumnya terjaga. Yang setiap katanya didengari dan dihormat patuh. Walau mungkin soal hatinya sedikit terbatas atas dasar darjat yang diagungkan, dia tetap lebih beruntung daripada aku yang dipijak-pijak ini.

Malam tetap menjadi pilihan daripada siang berpanaskan mentari.

2 comments: