30.6.10

Menjadi Seorang Loser Bukan Lagi Pilihan Tapi Sudah Ke-tetapan

Hujan jarang-jarang sekali meneman aku di malam yang hanya disuluhkan dengan neon-neon jalanan. Malap. Suram. Turun naik nafas yang semakin semput ini aku gagahkan saja diulit nikotin yang masih menyala. Lagu yang bermain di radio tidak aku hiraukan. Hanya beberapa ketika saja akan ada kereta lain yang akan memecut laju di sebelah.

Bye. Aku mahu tidur yang lama. Bukan tidur seperti koma terlantar sebegitu, tetapi benar-benar tidur suci yang lama. Kerana tidur bisa saja membuatkan rasa-rasa yang terhiris bagai diletakkan iodin dan plaster dan terus sembuh dengan magis penuh ajaib-

untuk seketika. Dan aku ulangkan kembali tidur yang lama.

28.6.10

dua

hati yang sudah direnyuk-renyuk
oleh manusia sebelum
masih mampu mendetikkan benih-benih rasa
terhadap manusia
seperti kamu.

24.6.10

The Diary of A Pathethic-Loser-I Am

I have lost my count on life. Although deep inside I do count on every single things to those numbers and alphabets on the news; but still I don't feel that it is enough. It's like there is a big missing piece of the puzzle I am trying to solve. Yet I am still here; yearning for a miracle to come. For a fairy-godmother to pop from the thin air and tell me that everything's gonna be okay. To see the world all smiling because of me and still;

I am not doing anything.

19.6.10

Aku sudah tidak punya kata-kata yang indah

sudah habis bahasa cinta
untuk aku gulungkan
untuk aku lipatkan
pada kertas-kertas contengan
yang dahulunya bagai peneman yang melekat
dibawa ke sana ke mari
bersama sebatang pensel
dan pemadam
supaya aku juga bisa melukis
gambaran seorang kamu wahai manusia
sebagai orang lidi
yang bahagia berpimpin
dengan seorang aku
yang kolot comot ini

benar sudah habis.

16.6.10

kehidupan yang hectic
seperti sudah membunuh
beberapa picis jiwa
yang aku agungkan
sebelum ini.

14.6.10

Recognition

Aku; seperti manusia2 lain juga mungkin turut berharap seperti aku yang cuma biasa2 kuno begini ini. Berharap untuk terus dapat berpijak di bumi nyata, walau realitinya parah menunduk sekalipun; aku mahu ada2 saja termampu untuk terus dan terus saja.

8.6.10

part by part

perantara yang belum nyata sebagai medium itu perlu dibiarkan begitu saja. hati aku yang sudah sompek ini aku gagahkan saja untuk dijaja kepada yang sudi di penghujungnya.
- -
penglihatan yang semakin hari semakin kabur menerbitkan sedikit resah saja. mungkin juga ada baiknya, seperti tidak perlu aku melarikan pandangan dengan kekalutan bila kita bertemu secara tiba-tiba di lain hari.
- -
aku yang masih begini-begini sahaja mungkin tidak langsung menarik perhatian seorang kamu yang aku puja-puja. atau sebenarnya kamu seorang manusia; berasa gusar untuk menerbitkan perasaan kamu terhadap seorang aku yang biasa-biasa ini?